ilustrasi |
PARMALIM NEWS || Kejawen atau Parmalim mempunyai kesamaan dan perbedaan. Keduanya merupakan produk akulturasi.
Kejawen juga dimaknai sebagai wilayah yang meliputi Kesultanan Yogyakarta dan Kasunanan Surakarta. (baca selengkapnya di sini)
Sementara Parmalim khususnya yang di Toba, identik dengan Kerajaan Sisingamangaraja XII sementara yang di Gunung Tua identik dengan Kerajaan Huristak, yang di Barus dengan Kesultanan Barus Hilir dan yang di Singkil dengan kerajaan-kerajaan setempat.
Parmalim di Toba adalah pengikut Sisingamangaraja XII.
Bila Kejawen mempunyai silsilah otoritas dari Khilafah Utsmaniyah (Ottoman) maka Parmalim juga punya, tapi tidak langsung. Silsilahnya melalui Kesultanan Aceh yang diteruskan ke Utsmaniyah. Melalui Kesultanan di Barus dan Aceh, keluarga Sisingamangaraja sampai XII dicatat di beberapa buku sejarah selalu memberikan persembahan (upeti?) ke Ottoman yaang saat itu dkenal dengan nama Raja Rum.
Lihat gambar berikut:
Bandingkan dengan bendera Sisingamangaraja XII berikut yang juga mencakup pengikutnya di tanah Toba dan Parmalim.
Bendera Sisingamangaraja XII (sudut kanan bawah) |
Di dalam Bendera Sisingamangaraja XII, Menyebutkan 3 Orang Penguasa Kerajaan Aceh Darussalam.
1. Sultan Iskandar Muda Meukuta Alam.
2. Sultanah Nurul Alam.
3. Sultanah Zakiatuddin Syah.
Dan Ahu Sisingamangaraja XII Bagian Orang Penting Dari Kerajaan Aceh Darussalam.
Alhamdulillah Akhirnya Ada Yg Dapat Membaca Bagian Paling Atas Dari Bendera AHU Sisingamangaraja XII Ini.— Téuku Djóuhan (@TeukuDjouhan) February 5, 2020
Terjemahan Nya Adalah : pic.twitter.com/bbjUmRlkPQ
0 Komentar